#RUANGOPINI
Abad Digital: PMII Lahirkan Konsumen Kuno Kagetan
Oleh: Ahmad Fauzi*
Perubahan teknologi yang begitu pesat, menjadikan arus globalisasi begitu cepat. Ada banyak peluang tercipta yang juga diiringi banyak bahaya jika tanpa filterisasi. Perubahan perubahan ini seolah memasuki pintu abad digital, dimana semua orang juga akan terlibat dan berkeseharian melalui media media sosial yang ada.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tentu juga tidak ketinggalan, ada banyak media yang digunakan untuk mendokumentasikan, menyebarluaskan ajarannya, dan hal hal sesuai kebutuhan masing masing. Namun kecanggihan dan kecepatan informasi di abad digital kurang dimaksimalkan oleh kader kader PMII yang ada di dalamnya.
Mengapa demikian? pertama, sejak pintu abad digital terbuka hingga sekarang tidak ada pergerakan perlawanan melalui media yang mampu mempengaruhi kebijakan dan membuat keputusan sesuai dengan harapan yang diperjuangkan. Padahal disisi lain banyak peristiwa atau kejadian yang lebih cepat teratasi dan terselesaikan ketika media tengah viral membicarakan, lebih lebih twitter, dan PMII ataupun kadernya minim sekali membicarakan hal hal demikian.
Hal ini, entah disebabkan karena memang pergerakannya sekedar seremonial supaya tetap keliatan bertaring (katanya) atau memang PMII tidak lagi tahu dan buta siapa - siapa, mana yang harus diperjuangkan atau secara minat baca dan kepedulian sosial tidak ada yang peduli dan tidak berminat dengan semua ajaran yang seharusnya diterapkan? atau, kebanyakan atau sepertinya, bisa ataukan sendirilah.
Kedua, kecanggihan teknologi dan gempuran media tentu dapat menjadi peluang kemandirian ekonomi organisasi, salah satu yang pasti ialah youtube. Selain dapat menjadi kemandirian organisasi youtube juga akan meningkatkan eksistensi serta dapat menjadi panggung panggung penuangan ide, gagasan dan pemikiran, dan inilah poin utamanya, kemandirian ekonomi adalah bonusnya.
Sejauh ini sudah sampai mana hal hal tersebut digunakan dan dimanfaatkan? mungkin banyak yang mengatakan "Oh tidak, kami telah memiliki channel youtube sejak lama" pertanyaan saya apa yang bisa didapatkan selama ini dari channel youtube tersebut? sepertinya "Tidak ada", kemudian ada yang menjawab "Loh ini kan proses". Ya, semoga proses tidak selalu menjadi kambing hitam kegagalan dalam pergerakan yang lambat dan perjuangan malas malasan.
Kedua hal diatas tentu juga dilandasi hal hal mendasar seperti sistem kaderisasi dan kualitas yang dilahirkan. Sistem kaderisasilah yang akan membentuk kualitas kader, jika selama ini kita terus melakukan kegiatan rutin yang terjadi setiap tahun tanpa ada perubahan, kader kader juga akan terbentuk stagnan tanpa ada peningkatan. kreatifitas dan inovasi akan terbatas kegiatan rutin tahunan yang tampak dipermukaan, sehingga arah pergerakan dan pemanfaatan teknologi di abad digital tidak akan pernah memberi kejelasan dan kita hanya akan memperbanyak konsumen kuno yang kagetan di negeri ini.
*Kader PMII Rayon Al Fanani 2019 Komisariat Universitas Islam Malang

0 comments:
Post a Comment