#RUANGOPINI
AKTUALISASI GERAKAN PEREMPUAN DALAM MEMBERANTAS KETIMPANGAN GENDER
Oleh: Sahabat Ajun107*
Pada tanggal 8 maret adalah hari perempuan internasional atau disebut (internasional women's day), lahirnya hari perempuan tidak lepas dengan adanya peristiwa penindasan pada buruh perempuan dinegara AS pada 8 Maret 1857 , dan pada tahun 1900-an ketika masa demontrasi besar-besaran dalam dunia industri, terjadi kerusuhan dan perdebatan di publik. Kemudian pada tahun 1908, sebanyak 15.ribu perempuam berbasis di Amerikat serikat menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang baik, dan hak bersuara. Tragedi diataslah lahirnya hari IWD ini. Adanya pencekikkan pada kaum perempuan menjadi penggerak perempuan untuk lebih aktif mengaktualisasikan dirinya dalamnya menyuarakan perubahan.
Momentum ini jangan hanya dijadikan sekedar seremonial belaka dalam memperingati hari perempuan internasional tanpa ada aktualisasi yang bisa memberantas ketimpangan gender, namun jadikan sebagai momentum aktualisasi semangat api yang berkobar-kobar dalam menjadi pelopor penggerak dalam memberantas perihal deskriminasi dan ketidaksetaraan yang dialami perempuan, buruh, dan kaum marginal lainnya.
Momentum ini juga mampu dapat ditancapkan dikesadaran pikiran dan hati bersama mengenai prihal pentingnya keadilan dan kesetaraan bagi setiap manusia, khusus dalam kesetaraan gender.
Budaya patriarki masih sedikit menjamur di indonesia, yang telah membuat perempuan dipenjarakan oleh tembok keluarga yang tak mampu di dobrak oleh kaum perempuan untuk menyalurkan kretivitas di publik, dan juga menjadi subordinat laki-laki atau maskulinitas, baik di lingkungan masyarakat maupun di sektor publik. Dan dinegri yang kita cintai ini masih banyak perempuan yang tidak mendapatkan haknya dalam bidang edukasi dan keamanan. Mereka masih terikat rantai diskriminasi, kekerasan bahkan pelecehan seksual.
Kaum perempuan khususnya perempuan yang berpendidikan harus mampu mengaktualisasikan suatu pola efektif dalam memberantas diri dari belenggu deskriminasi dirinya. Perempuan tidak hanya fokus pada stigma pemberantasan bahwa laki-laki dengan perempuan tidak sama dan ingin bersaing dengan laki-laki namun ada yang lebih krusial dari pada itu yaitu fokus terhadap kemajuan bangsa ini dari belenggu ketidakadilan dan penindasan yang diciptakan oleh penguasa, Kaum perempuan dan laki-laki harus saling menopang satu sama lain demi kesejahteraan umat manusia dan negara maupun agama.
Sistem Struktur sosial cenderung membentuk pola pikir masyarakat untuk tidak menerima keberagaman, terlebih pada kaum rentan maupun minoritas. Di lingkungan pendidikan, pekerjaan, maupun kemasyarakatan, perempuan seringkali dideskriminasi. Hari IWD tahun ini bisa menjadi pengaktualisasi dalam memberantas ketimpangan gender dan menjadi penguat perjuangan melindungi hak-hak perempuan dan kaum minoritas sebagai manusia seutuhnya.
Dari tahun ketahun setidaknya kesadaran pemikiran masyarakat mulai pulih khususnya dikalangan pemuda sebagai generasi bangsa, terkait hak-hak perempuan dan kaum minoritas lainnya sudah mulai meningkat. Karena sekarang banyak perempuan yang menduduki posisi strategis, baik di bidang lembaga pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, dan jabatan intelektual hasil dari banyaknya pengetahuan kompetensi yang dimiliki.
Di negri ini, kita mengenal sosok penggerak kebangkitan perempuan yang pemikiran dan pandangannya mengenai prihal emansipasi wanita menjadi dasar perjuangannya. Pada sejarahnya ia membangun suatu sistem pendidikan bagi para kaum perempuan di Indonesa. Perempuan tangguh dan hebat itu tersebut ialah ibu Raden Ajeng Kartini. Wafatnya beliau mewakafkan gagansan dengan membangun sekolah-sekolah Kartini yang kemudian menjadi pergerakan kesetaraan hak para perempuan untuk mendapatkan pendidikan.
Kaum Perempuan hari ini harus mampu memanfaatkan ruang dan kebebasan secara efektif yang sudah difasilitasi oleh pemerintah. Kebebasan ruang ini harapannya dimanfaatkan tanpa melanggar nilai normatif dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, (IWD) ini setidaknya perempuan mampu membangkitkan semangat pergerakannya untuk lebih kreatif dan inovatif yang bisa diterjemah oleh lingkungan, masyarakat maupun keluarga. serta mampu menciptakan ide-ide maupun gagasan yang gemilang dan konstruktif demi kemajuan bangsa ini. Teruslah berkreasi, berkarya wahai kaum perempuan, harus pantang menyerah dan patang putus asa, bentuklah uratmu sekuat kawat dan tulang sekuat besi dalam memberantas ketimpangan gender. Sebab diakui atau tidak, ada slogan bahwa di balik seorang laki-laki yang tangguh dan sukses pasti ada satu perempuan hebat yang selalu memberi dukungan penuh, doa dan semangat yang tinggi.
))* Pemuda Jalanan

Top
ReplyDeleteMantap
ReplyDeletePak yonkuh mantaph
ReplyDeleteBangga untuk kesekian kalinya
ReplyDelete