Monday, July 14, 2025
First Gathering Aktor-aktor Baru Pergerakan Rayon Al-Fanani
Tawa Candra Pertemuan Perdana Rayon Alfanani
Setelah seminggu berlalu rayon Alfanani telah melewati masa peralihan kepemimpinan dalam periode ini. Waktu demi waktu telah di lewati dengan rasa penuh semangat militan dalam batang tubuh rayon Alfanani.
Tepat pada hari Senin 14 Juli 2025 setelah masa Rapat Tahunan Anggota Rayon telah berlalu. Pemimpin baru rayon Alfanani Haikal Risal Fikri adakan rapat perdana dalam pembahasan rayon kedepannya untuk memantapkan kader dalam menjadi pengurus rayon yang militan.
First gathering kali ini menjadikan rasa semangat baru dengan pemimpin baru untuk kedepannya rayon Alfanani. Rapat kali ini sekalian membuka pintu bagi pengurus baru melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan keorganisasian rayon Alfanani.
Pertemuan perdana pengurus ini ada hal moment yang lucu dan aneh tapi menyenangkan, ketika membahas suatu pelantikan pengurus baru rayon dalam memilih ketua pelaksanaan dalam kegiatan tersebut.
Kandidat dalam pemilihan tersebut di ikuti oleh 5 sahabat/i kader pengurus 2024 yaitu Sahabat Karem, sahabat Agil, sahabati Mia dan sahabat Rofi'i serta sahabati Diana. Secara langsung sangat mengejutkan ketika pemilihan berlangsung ketika ada dua kandidat yang kuat dalam pemilihan ketua pelaksana kegiatan pelantikan pengurus baru Rayon Alfanani yaitu sahabat Rofii dan sahabati Mia sama-sama mengantongi jumlah suara yang sama. Dan pada akhirnya ketua rayon alfanani Haikal Risal Fikri memutuskan dengan cara flip koin dan dari salah satunya memilih dari gambar dari koin tersebut. Dan pada akhirnya dengan keputusan tersebut keluarlah sahabat pemenang nya yaitu sahabat rofii yang di sambut dengan tawa dan ceria serta rasa semangat seorang ketua.
Dalam pertemuan ini menjadi moment epik dalam nantinya menjelankan roda organisasi dengan di awali bersukaria menjadi para pengurus baru serta aktor-aktor film rayon Alfanani baru dimulai.
Action!!!!!!
Wednesday, July 9, 2025
Al-fanani New Era, Dibawah Pemimpin baru
Rayon adalah struktur paling dasar dalam organisasi PMII di
tingkat fakultas, memiliki peran sentral dalam kaderisasi melalui MAPABA serta
pengembangan potensi kader. Sesuai AD/ART PMII, rayon menjadi ujung tombak
pembentukan pribadi muslim yang berilmu, bertanggung jawab, dan progresif.
Pada era dulu Rayon Alfanani pernah mencapai masa kejayaan,
namun belakangan mengalami kemerosotan kaderisasi dan stagnasi aktivitas,
menyebabkan krisis intelektual dan semangat organisasi. Pemilihan Ketua Rayon
dan Ketua Kopri Alfanani pada 4-6 Juli 2025 menjadi titik balik penting.
Diharapkan, pemimpin baru dapat menghidupkan kembali semangat kader, mendorong
kontribusi aktif, dan menjalankan program dengan sistem manajemen yang
terencana.
Secara sudut pandang historis, Rayon Al-Fanani pernah
mengalami perkembangan yang cukup pesat bahkan bisa dikatakan sampai level
progresif. Namun, seiring dengan perkembangannya zaman prestasi itu kian
terkikis. Mungkin terjadi problem internal di tubuh Rayon Al-Fanani yang
berpotensi besar akan tenggelamnya Rayon Al-Fanani ke jurang stagnasi. Karena
sudah menjadi hal lumrah jika para aktivis apalagi seorang organisatoris
menghadi dan bergulat dengan masalah dalam kesehariannya. Tentunya ini
merupakan tugas yang berat bagi para kader penerusnya yang akan melanjutkan
estafet perjuangan, agar sebisa mungkin menjadikan setiap masalah sebagai bahan
evaluasi menentukan nasib kedepannya.
Di era satu periode sebelumnya yaitu pada masanya pak Yon
Fawaid yang akrab di sebut sebagai Jokowinya Rayon Alfanani dalam menyusun
suatu program kerja kedepanya serta dalam memenajemen suatu organisasi menjadikan
suatu Rayon Alfanani memiliki arah nahkoda kapal yang berlayar dengan suatu semangat
militan dalam menahkodai rayon alfanani dengan menerapkan kosep egaliter dalam
kepemimpinannya menjadikan kader-kadernya memiliki semangat yang antusias dalam
menjalankan dari suatu awak kapalnya untuk berlayar dalam genggaman semangat
pergerakan.
Namun, tantangan besar tetap ada: semangat kader yang
fluktuatif, serta perlunya kepemimpinan yang visioner, kreatif, dan solutif
serta loyalitas yang tinggi. Masa depan Rayon Alfanani kini berada di tangan
pemimpin baru yaitu sahabat Haikal—antara bangkit menjadi progresif atau
kembali jatuh dalam stagnasi.
Dengan semangat juang serta loyalitas seorang pemimpin dapat
menjadikan seorang kader menjadi bangkit dan semngat serta dapat menjadikan
seorang kader yang produktif dan kreatif dan inovatif. Menjadikan Rayon sebagai
laboratorium semangat pergerakan.
Hidup semua orang bisa hidup, yang menjadi poin utamanya
adalah menjadi manfaat bagi orang-orang dalam lingkup kecil terkhususnya
Thursday, February 20, 2025
Era Baru Komunis: Bawa Harapan Baru Untuk PMII Komisariat UNISMA
Komunis Anyar: Bawa Perubahan Baru Dalam Membawa PMII Komisariat Universitas Islam Malang
Komisariat sebagai garda terdepan dalam proses kaderisasi dan memperkuat intelektualitas Kader PMII yang berfungsi untuk menjadi koordinator melalui Rayon-Rayon nya serta sebagai ruang akualisasi diri dalam mengembangkan potensidan skill kader. Sebagaimana Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga AD/ART PMII Bab VI tentang tujuan dan Usaha PMII didirikan Pasal 4 yakni “ Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia yang Bertaqwa Kepada Allah SWT. Berbudi Luhur, Berilmu, Cakap dan Bertanggung Jawab Dalam Mengamalkan Ilmunya dan Komitmen Memperjuangkan Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia”. Maka berlandaskan tujuan tersebut Komisariat sangat menentukan pada proses keberlanjutan organisasi. Karena sangat bersentuhan langsung dengan keberlanjutan kader dalam proses kaderisasi seutuhnya.
Komisariat merupakan tahap keberlanjutan kader bagi para pengurus untuk menjadikan wadah berproses PMII KOMISARIAT UNISMA ke hal yang lebih baik (progresif). Beberapa tahun terakhir ini masa kepengurusan tahun ini mengalami kemerosotan kaderisasi di tingkat Komisariat UNISMA. Hal ini menyebabkan anggota dan pengurus menjadi stagnasi untuk berproses sehingga, wadah-wadah yang seharusnya di isi air menjadi kering tidak sama sekali di isi, yang membuat para anggota menjadi haus dan lapar akan hal intelektual dan perjalanan kader kedepannya. Rumah menjadi kosong tanpa di huni oleh siapapun yang membuat kader menjadi bingung mau kemana untuk tidur yang nyenyak dan nyaman. Artinya Komunis ( Komisariat UNISMA) menjadi media mobilisasi kaderisasi dalam mengkonstruksi peradaban dan sebagai sentralisasi khazanah intelektualitas keberlanjutan kader. Komunis sebagai organisasi yang sakral serta menjadi koordinator Rayon-Rayon yang di UNISMA, sebab ia bersentuhan langsung kepada para pengurus rayon , Ketua Komisariat dan beberapa pengurus itu sendiri. Dengan begitu, ini merupakan amanah suci yang diberikan kepada para pengurus Komisariat untuk dikembangkan dan dilestarikan sesuai kapasitas dan kapabilitas para pengurus Komunis. Disadiri atau tidak maupun, ini adalah tanggung jawab yang harus dipikul dengan perangkat kesabaran dan keikhlasan sebagai bentuk dedikasi ketua Komisariat serta para pengurus.
Secara sudut pandang historis, Komunis pernah mengalami perkembangan yang cukup pesat bahkan bisa dikatakan sampai level progresif. Namun, seiring dengan perkembangannya zaman prestasi itu kian terkikis. Mungkin terjadi problem internal di tubuh Komunis yang berpotensi besar akan tenggelamnya Komunis ke jurang stagnasi. Karena sudah menjadi hal lumrah jika para aktivis apalagi seorang organisatoris menghadapi dan bergulat dengan masalah dalam kesehariannya. Tentunya ini merupakan tugas yang berat bagi para kader penerusnya yang akan melanjutkan estafet perjuangan, agar sebisa mungkin menjadikan setiap masalah sebagai bahan evaluasi menentukan nasib kedepannya.
Tepat tanggal 21 Februari 2025 pada dini hari adalah momentum yang sangat sakral bagi para kader PMII Komunis, sebab adanya pemilihan Ketua Komisariat dan Ketua Kopri Komunis periode 2025-2026. Prosesi pemilihan yang eksklusif itu berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit hambatan akan tetapi tidak berpengaruh, sehingga melahirkan Ketua Komunis yang baru yang akan menentukan nasib PMII Komunis kedepanya. Sejatinya, setiap pemimpin baru tentu memiliki program baru yang termenej dalam sistem menajemen target yang diagendakan dalam rangka membawa PMII Komunis di jalur terdepan. Bukan seperti pada tahun periode sebelumnya yang tidak mempunyai agenda setting dalam menentukan nasib kedepannya Komunis.
(Foto Bersama Ketua Komisariat UNISMA Terpilih Masa Khidmat 2025-2026)
Dengan terpilihnya Ketua Komunis yang baru adalah awal spirit bagi para kader untuk turut andil di dalam berpartisipasi dan berkontribusi baik dalam aspek pemikiran, fisik, maupun finansial dalam mengelola PMII Komunis agar bisa kembali kepada masa keemasan PMII Komunis. Namun diakui maupun tidak, semangat manusia bersifat fluktuatif. Disisi memuncaknya semangat berorganisasi mereka akan meluangkan waktunya bahkan seluruh waktunya, akan mereka persembahkan kepada untuk PMII Komunis, namun ketika semangat ciut bahkan ternilai malas, ini adalah problem yang sangat serius dan penanganan yang serius pula, seperti kejadian pada periode kemarenya. Dan hal ini sebisa-bisa tidak akan terjadi lagi dan lagi pada peda periode sekarang.
Momen yang seperti itu dibutuhkan intervensi Ketua Komunis sebagai langkah solutif supaya keluar dari kubangan kemalasan, disinilah pentingnya pemimpin didalam mengawal anggotanya untuk mengakulturasikan planning yang sudah terhendel dalam menajemen target yang teragendakan.
Untuk saat ini penulis menunggu dengan nada harap tentang gelora aksinya di panggung nyata Komunis dibalik beberapa wacananya yang sudah terkonsep dalam rapi dan tersistematis. Nyatanya, nasib PMII Komunis kedepan tergantung dengan mindset dan paradigma pemimpinnya, dengan kata lain maju dan vakumnya Komunis ini terkait dengan kreatifitas Ketua Komunis baru.
Untuk sekarang, hanya ada dua pilihan yang spekulatif bagi wajah baru PMII Komunis, yaitu berevolusi dan berkembang sampai kepada jenjang progresif ataukah stagnansi. Tentunya ini adalah PR bagi Ketua Komunis yang baru yang seharunya memiliki pemikiran baru, di tunggu pergerakannya dibalik wacananya yang sudah terkonsep dengan matang juga sejalan dengan menajemen target yang sudah terplaningkan.
”Anda Harus Belajar Aturan Permainan. Dan Anda Harus Bermain Lebih Baik Daripada Orang lain”. Albert Einstein
Wednesday, February 5, 2025
Aktivis, Kader PMII Rayon Al-Fanani Ikuti Latihan Kepemimpinan Aswaja-Kepemimpinan Mahasiswa.
Aktivis, Kader PMII Rayon Al-Fanani Ikuti Latihan Kepemimpinan Aswaja-Kepemimpinan Mahasiswa.
31/1/25 Latihan Kader Aswaja Kepemimpinan
Mahasiswa (LKA-KM) ke-1 tahun 2025 di Aswaja Center Batu. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari,
dari 31 Januari hingga 2 Februari 2025. Pelatihan ini dilaksanakan oleh
Kemahasiswaan UNISMA yang bekerja sama dengan LPIK yang diikuti oleh
ketua-ketua ormawa di lingkungan Unisma.
Latihan ini bertujuan untuk menyatukan visi
para ketua ormawa dengan prinsip Mabadi Khoiro Ummat dengan prinsip
tersebut diharapkan para ketua ormawa bisa membawa organisasinya menjadi tempat
untuk membentuk umat terbaik.
Rangakaian acara ini dibuka langsung oleh
Rektor UNISMA dan dilanjutkan dengan Stadium General dengan tema ”Menginternalisasi
Nilai-Nilai Aswaja dalam Kepemimpinan Ormawa”.
Dalam rangkaian acara ini tidak hanya disajikan materi-materi
kepemimpinan dan keaswajaan namun juga materi yang mengasah religiusitas para
kader.
Menurut Sahabat Fauzan Ketua BEM FIA, LKA-KM
ini sangat penting untuk pembekalan para ketua ormawa, karena menjadi seorang
pemimpin membutuhkan kesiapan yang sangat matang, mulai dari pengembangan
intelektualitas, pendalaman keislaman dan keimanan. ia sangat bersyukur bisa
mengikuti acara ini, dengan berbagai pendampingan dan pendidikan yang
disediakan membuat ketua ormawa mendapatkan banyak hal yang bermanfaat untuk
kemajuan lembaganya. harapan saya semoga LKA-KM ini tidak berhenti di tahun ini
semoga ketua ormawa selanjutnya juga melakukan pelatihan yang sama demi
pembekalan diri untuk kemajuan organisasi.
Sebagai perwakilan peserta dan Ketua Koordinator
LKA-KM angkatan 1, Ketua DPM UNISMA Sahabat Hafizh mengutip pesan dari Kh.
Mohammad Idris Djamaluddin ” Bukan hanya bagaimana bisa menjadi lebih baik, tapi
bagaimana menjadi lebih bermanfaat”. Dengan itu ia berharap organisasi kemahasiswaan
di UNISMA bisa menjadi wadah yang membawa manfaat bagi semua elemen mahasiswa.
Sahabat Militan Kader Rayon Alfanani




