Thursday, February 20, 2025

Era Baru Komunis: Bawa Harapan Baru Untuk PMII Komisariat UNISMA

 

Komunis Anyar: Bawa Perubahan Baru Dalam Membawa PMII Komisariat Universitas Islam Malang 

Komisariat adalah bagian organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang berada di tingkat kampus dalam hirarki atau struktur PMII, sedangkan di tingkat Kota/Kabupaten di sebuah Pimpinan Cabang (PC), tataran Provinsi disebut Pengurus Koordinator Cabang (PKC) serta pada level Nasional disebut Pengurus Besar (PB PMII). Hal tersebut Sesuai dengan amanat prodak hukum Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PMII (AD/ART) yang telah ditetapkan melalu Musyawarah Pimpinan Nasional (MUSPIMNAS).

Komisariat sebagai garda terdepan dalam proses kaderisasi dan memperkuat intelektualitas Kader PMII yang berfungsi untuk menjadi koordinator melalui Rayon-Rayon nya serta sebagai ruang akualisasi diri dalam mengembangkan potensidan skill kader. Sebagaimana Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga AD/ART PMII Bab VI tentang tujuan dan Usaha PMII didirikan Pasal 4 yakni  “ Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia yang Bertaqwa Kepada Allah SWT. Berbudi Luhur, Berilmu, Cakap dan Bertanggung Jawab Dalam Mengamalkan Ilmunya dan Komitmen Memperjuangkan Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia”. Maka berlandaskan tujuan tersebut Komisariat sangat menentukan pada proses keberlanjutan organisasi. Karena sangat bersentuhan langsung dengan keberlanjutan kader dalam proses kaderisasi seutuhnya.

Komisariat merupakan tahap keberlanjutan kader bagi para pengurus untuk menjadikan wadah berproses PMII KOMISARIAT UNISMA ke hal yang lebih baik (progresif). Beberapa tahun terakhir ini masa kepengurusan tahun ini mengalami kemerosotan kaderisasi di tingkat Komisariat UNISMA. Hal ini menyebabkan anggota dan pengurus menjadi stagnasi untuk berproses sehingga, wadah-wadah yang seharusnya di isi air menjadi kering tidak sama sekali di isi, yang membuat para anggota menjadi haus dan lapar akan hal intelektual dan perjalanan kader kedepannya. Rumah menjadi kosong tanpa di huni oleh siapapun yang membuat kader menjadi bingung mau kemana untuk tidur yang nyenyak dan nyaman. Artinya Komunis ( Komisariat UNISMA) menjadi media mobilisasi kaderisasi dalam mengkonstruksi peradaban dan sebagai sentralisasi khazanah intelektualitas keberlanjutan kader. Komunis sebagai organisasi yang sakral serta menjadi koordinator Rayon-Rayon yang di UNISMA, sebab ia bersentuhan langsung kepada para pengurus rayon , Ketua Komisariat dan beberapa pengurus itu sendiri. Dengan begitu, ini merupakan amanah suci yang diberikan kepada para pengurus Komisariat untuk dikembangkan dan dilestarikan sesuai kapasitas dan kapabilitas para pengurus Komunis. Disadiri atau tidak maupun,  ini adalah tanggung jawab yang harus dipikul dengan perangkat kesabaran dan keikhlasan sebagai bentuk dedikasi ketua Komisariat serta para pengurus.

Secara sudut pandang historis, Komunis pernah mengalami perkembangan yang cukup pesat bahkan bisa dikatakan sampai level progresif. Namun, seiring dengan perkembangannya zaman prestasi itu kian terkikis. Mungkin terjadi problem internal di tubuh Komunis yang berpotensi besar akan tenggelamnya Komunis ke jurang stagnasi. Karena sudah menjadi hal lumrah jika para aktivis apalagi seorang organisatoris menghadapi dan bergulat dengan masalah dalam kesehariannya. Tentunya ini merupakan tugas yang berat bagi para kader penerusnya yang akan melanjutkan estafet perjuangan, agar sebisa mungkin menjadikan setiap masalah sebagai bahan evaluasi menentukan nasib kedepannya. 

Tepat tanggal 21 Februari 2025 pada dini hari adalah momentum yang sangat sakral bagi para kader PMII Komunis, sebab adanya pemilihan Ketua Komisariat dan Ketua Kopri Komunis periode 2025-2026. Prosesi pemilihan yang eksklusif itu berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit hambatan akan tetapi tidak berpengaruh, sehingga melahirkan Ketua Komunis yang baru yang akan menentukan nasib PMII Komunis kedepanya. Sejatinya, setiap pemimpin baru tentu memiliki program baru yang termenej dalam sistem menajemen target yang diagendakan dalam rangka membawa PMII Komunis  di jalur terdepan. Bukan seperti pada tahun periode sebelumnya yang tidak mempunyai agenda setting dalam menentukan nasib kedepannya Komunis.

(Foto Bersama Ketua Komisariat UNISMA Terpilih Masa Khidmat 2025-2026) 

Dengan terpilihnya Ketua Komunis yang baru adalah awal spirit bagi para kader untuk turut andil di dalam berpartisipasi dan berkontribusi baik dalam aspek pemikiran, fisik, maupun finansial dalam mengelola PMII Komunis agar bisa kembali kepada masa keemasan PMII Komunis. Namun diakui maupun tidak, semangat manusia bersifat fluktuatif. Disisi memuncaknya semangat berorganisasi mereka akan meluangkan waktunya bahkan seluruh waktunya, akan mereka persembahkan kepada untuk PMII Komunis, namun ketika semangat ciut bahkan ternilai malas, ini adalah problem yang sangat serius dan penanganan yang serius pula, seperti kejadian pada periode kemarenya. Dan hal ini sebisa-bisa tidak akan terjadi lagi dan lagi pada peda periode sekarang.

Momen yang seperti itu dibutuhkan intervensi Ketua Komunis sebagai langkah solutif supaya keluar dari kubangan kemalasan, disinilah pentingnya pemimpin didalam mengawal anggotanya untuk mengakulturasikan planning yang sudah terhendel dalam menajemen target yang teragendakan.

Untuk saat ini penulis menunggu dengan nada harap tentang gelora aksinya di panggung nyata Komunis dibalik beberapa wacananya yang sudah terkonsep dalam rapi dan tersistematis. Nyatanya, nasib PMII Komunis kedepan tergantung dengan mindset dan paradigma pemimpinnya, dengan kata lain maju dan vakumnya Komunis ini terkait dengan kreatifitas Ketua Komunis baru.

Untuk sekarang, hanya ada dua pilihan yang spekulatif bagi wajah baru PMII Komunis, yaitu berevolusi dan berkembang sampai kepada jenjang progresif ataukah stagnansi. Tentunya ini adalah PR bagi Ketua Komunis yang baru yang seharunya memiliki pemikiran baru, di tunggu pergerakannya dibalik wacananya yang sudah terkonsep dengan matang juga sejalan dengan menajemen target yang sudah terplaningkan. 

”Anda Harus Belajar Aturan Permainan. Dan Anda Harus Bermain Lebih Baik Daripada Orang lain”. Albert Einstein

Kader Militan Rayon Alfanani 

0 comments:

Post a Comment