Sunday, June 18, 2023

#RUANG OPINI

 


19 Juni 2023

MELEKLAAH PARA MAHASISWA

INDONESIA

Mahasiswa secara etimologi dapat dibagi kepada dua kosa kata, yaitu maha yang diartikan besar/tinggi dan siswa yang diartikan sebagai pelajar/orang yang derajatnya lebih tinggi dari pelajar lain. Secara sederhana seseorang yang dikatakan sebagai mahasiswa apabila dia melanjutkan pendidikan ke-keperguruan tinggi baik tingkat swasta maupun negeri. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah mahasiswa di Indonesia di awal tahun 2023 mencapai 7,8 juta mahasiswa. Jumlah tersebut terdiri atas sekitar 3,3 juta mahasiswa di universitas negeri dan 4,4 juta mahasiswa di universitas swasta. Dari sekian banyaknya mahasiswa yang ada pada perguruan tinggi tentunya memiliki peran serta tanggung jawab yang berbeda, peran dan tanggung jawab tersebut tidak terlepas dari profesi atau jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa. Melihat bonus demografi dari mahasiswa yang begitu banyak serta memiliki fokus dan lokus keilmuan yang berbeda sudah seharusnya menjadi representasi dari nilai-nilai kejujuran,keadilan, dan nilai-nilai keilmuan yang dimana akan menjadikannya sebagai agent of change yang membawa visi dan misi perubahan secara induvidu maupaun kelompok untuk kearah yang lebih baik, ilmu-ilmu yang didaptkan menjadi sangat penting ketika mampu di implementasikan dalam menjalani kehidupan di masyarakat.

Menjadi seorang mahaiswa memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar, menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar duduk dibangku kuliah,masuk kuliah, absen lalu pulang. Namun lebih dari pada itu, sebagai mahasiswa dia harus mampu berkontribusi aktif dalam kampus maupuan diluar kampus, karena ilmu yang didapatkan pada saat dikampus (kelas) memiliki persentase 15 % dan selebihnya seorang mahasiswa dituntut untuk menuntut ilmu diluar kampus (kelas), dalam hal tersebut dapat membantu terciptanya tatanan kehidupan yang lebih baik bagi keperibadiannya, sebagai mahasiswa serta dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara nantinya. Melihat penjelasan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa peran mahasiwa begitu besar dan urgent untuk masa depan, ditambah lagi tuntutan-tuntutan yang diberikan oleh negara begitu besar maka menjadi tanggung jawab moral bagi seorang mahasiswa.

 Peran dan tanggung jawab tersebut akan terlaksakan dengan baik apabila sorang mahasiswa harus mengerti dan paham posisi nya sebagai seorang mahasiswa, dengan cara meningkatkan kualitas pribadi memalui kegiatan membaca, belajar, berorganiasi dan kegiatan bernuansa keilmuan yang lainnya, dengan hal tersebut tentunya akan meberikan dampak yang positif serta dapat mengembangkan amanah atas pribadinya sebagai mahasiswa, terus bagaimana dengan survei PISA yang dirilis oleh ( OECD ) tingkat literasi masyarakat di indonesia tergolong rendah, sedangkan menurut UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat indoensia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Dari kedua lembaga survei tersebut membuktikan bahwa sangat rendahnya minat baca, namun apakah hasil survey tersebut masuk dalam indikasi dari mahaswa, jika iya maka sangat disayangkan sekali. Bagaimana bisa jumlah dari mahasiwa Indonesia yang minim literasi dan bagaimana kelulusan nantinya dalam merespon aktivitas setelah lulus. Maka dipastikan mahasiswa yang di agung-angungkan hanya menjadi simbolis semata dan tidak ada bedanya dengan siswa/siswi dibawahnya.

Sedangkan melihat pernyataan dari mentri pendidikian menjelaskan bahwa “ kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, lulusan tidak menjamin kesiapan bekerja dan berkarya, akreditasi tidak menjamin mutu, masuk kelas tidak menjamin belajar “ (Nadiem Markarim). Tentunya dari pernyataan tersebut menjadi bukti bahwa persaingan dunia kerja, kulitas dan kuantitas, soft skil dan hard skill lebih diprioritaskan. Namun bagaimana dengan skema orang dalam? sudah kita tinggalkan,karena tidak penting buat kita yang waras, yang terpenting di tekankan pada penulis kali ini adalah bagaimana menjadi mahasiswa yang paham, mengerti, akan jati dirinya sebagai seorang mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan pribadinya untuk terus produktif serta dapat meningkatkan kapabilitas dan elektabilitas sebagai seorang mahasiwa guna menjawab tantangan serta perubahan zaman, dan tentunya menjadi pemimpin masa depan yang sebagaiam mestinya . maka untuk mengakhiri tulisan ini ada satu qouts yang dikutip oleh penulis sebagai akhir dari tulisan ini, “ Ijasah hanya menjamin seseorang pernah kuliah tetapi tidak menjamin seseorang pernah berfikir “ ( Rocky Gerung ).

 

Paksakan ego mu menjadi ego intelektual dan hilangkan rasa malas mu sebagai kekuatan dalam belajar”.


0 comments:

Post a Comment