#RUANGOPINI
Dinamika Al Fanani Di Musim Pandemi 2021/2022
oleh: Sahabat Anang
Dalam coretan kecil ini, penulis akan memaparkan sedikit dengan penggunaan bahasa erotesis, terkait dinamika Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di Rayon Al Fanani Komisariat Unisma yang berada dalam lingkup organisasi eksternal di Fakultas Ilmu Administrasi.
Satu tahun hampir berlalu dalam kepengurusan dan akan menyambut kembali harlah PMII Rayon Al Fanani. Tentu tidak lepas dari pasang surutnya semangat dalam menjalankan tanggung jawabnya, hal itu ada faktor-faktor yang sedikit menghambat untuk terus semangat, tentu tidak bisa di elakan dengan hadirnya covid-19 yang merubah tatanan kebiasaan sebelum-sebelumnya dalam menjalankan tugas-tugas yang ada, apalagi terkait sdm yang sedikit susah untuk berdialog atau bertatap langsung hanya menggunakan via zoom, sehingga chemistry untuk menyatukan pikiran pandangan teramat susah, karena tidak adanya komunikasi langsung, kemudian sebagian sahabat-sahabat masih ada yang belum bisa hadir ke rayonnya dikarenakan masih adanya PPKM.
Salah satu cara yang di tempuh untuk mengelola program kerja saat pandemic ialah dengan mengubah penampilan kovensional menjadi virtual.
Selain adanya penghambat alam yang tidak bisa di tebak yaitu pandemi ada faktor lain yang membuat surutnya semangat. Terjadinya konflik antara pengurus, itu adalah sebuah dinamika, karena kurangnya komunikasi jarang sekali di masa pandemi ini. Kemudian berakibat seringnya terjadi kesalahpahaman dalam internal sendiri.
Namun dari biro pendidikan tidak kehilangan ide untuk terus membuat kegiatan yang bersifat face to face dan tetap ikut protocol kesehatan, yaitu adanya lapak baca di hari jumat dengan menyediakan berbagai banyak buku untuk di baca.
Hambatan yang dialami oleh rayon AL FANANI dimana setiap departemen saat menjalankan program kerja adalah penyesuaian waktu dan sistem setiap agenda yang akan dilakukan harus sebisa mungkin menguntungkan untuk semuanya demi kader-kader al fanani sendiri artinya ketika menjalankan kegiatan rutinan tahlil sebagian yang sudah berada di rayon sendiri mereka menjalankan secara offline dan yang diluar rayon secara online atau virtual.
Untuk mengatasi hambatan tersebut al fanani terus meningkatkan intensitas komunikasi dan koordinasi dengan anggota lainnya. Tentunya tidak lepas dari saling mengingatkan intensitas dan memberi evaluasi.
Dalam dinamika yang terjadi peran seorang Ketua Rayon sangat penting karena hal ini sangat membahayakan semangat kader-kader yang menurun untuk berkontribusi penuh atau totalitas dalam pengabdian di AL FANANI hadir secara vertical maupun horizontal sebagai akibat adanya perubahan keadaan atau adanya pandemi atau adanya perbedaan karakteristik individu perbedaan pikiran. Selain itu Ketua Rayon juga di tuntut memliki kemampuan manajemen konflik dan memanfaatkan konflik untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Ketidaksepakatan ketidaksetujuan adalah bagian yang tidak terhindarkan, normal, dan sehat dalam berhubungan dengan orang lain terutama dalam hubungan kerja, tidak bisa di elakan akan hal konflik dalam bersosial apalagi dalam menjalankan roda organisasi yang menyatukan pikiran menjadi satu, dalam banyaknya perbedaan pikiran dan karakter.
Karena itu penulis kira muhasabah refleksi, intropeksi harus kita lakukan agar bisa konsolidatif dengan tuntunan menghadapi dinamika new zaman. untuk menjawab tantangan dinamika dinamika organisasi dan kanggotaanya.

0 comments:
Post a Comment