#RUANGPUISI
Luka Diatas Luka
Oleh: Sahabat Hiraeth*
Hari ini..
Dalam sunyi hanya ada aku dan pena
Tenggelam dalam isak pilu tanah airku
Bahkan belum kering luka ini sudah tercabik-cabik kembali
Bagaimana negri yang tandus ini menemukan sebuah lautan
Sedang air yang kita miliki tak bisa jadi pemetik dahaga kami
Sedang mereka menyibukan diri dalam prahara politisi
Yang entah untuk siapa ..
Negri ini diperjuangkan oleh ribuan juta jiwa
Bahkan darah mereka tak pernah berhenti mengalir di bawah bumi ini
Namun mereka membunuh kami dengan luka yang sama
PENINDASAN..
PERBUDAKAN..
PENYIKSAAN..
Dimana letak keadilan..
Kami hanya sebuah boneka dalam kastil
Entah bagaimana nasib kami
Mereka pribumi namun berparas kompeni
Oleh : Hiraeth
Hari ini..
Dalam sunyi hanya ada aku dan pena
Tenggelam dalam isak pilu tanah airku
Bahkan belum kering luka ini sudah tercabik-cabik kembali
Bagaimana negri yang tandus ini menemukan sebuah lautan
Sedang air yang kita miliki tak bisa jadi pemetik dahaga kami
Sedang mereka menyibukan diri dalam prahara politisi
Yang entah untuk siapa ..
Negri ini diperjuangkan oleh ribuan juta jiwa
Bahkan darah mereka tak pernah berhenti mengalir di bawah bumi ini
Namun mereka membunuh kami dengan luka yang sama
PENINDASAN..
PERBUDAKAN..
PENYIKSAAN..
Dimana letak keadilan..
Kami hanya sebuah boneka dalam kastil
Entah bagaimana nasib kami
Mereka pribumi namun berparas kompeni
*Anggota PMII Rayon Al Fanani Komisariat Unisma
0 comments:
Post a Comment