Wednesday, December 8, 2021

#RUANGOPINI

Novia Bukan Korban Pelecehan ataupun Kekerasan Seksual

oleh: Sahabat Katanya*

Sebelum saya menuliskan dan kita membaca ini, mari semua bersama - sama mengirimkan al fateha kepada almarhumah Novia, semoga mendapat tempat terbaik dan diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa. 

Akhir - akhir ini telah banyak berita tersebar perihal kisah Novia, mahasiswi Universitas Brawijaya yang bunuh diri di makam ayahnya. Banyak juga pihak pihak yang telah menghakimi seoarang Randy, dimana hari ini ia berada dibalik jeruji, semua mengecam semua respect, semua merespon, semua turut menyebarkan dan ada juga yang mengecam didalam perkumpulan atau perkopian.

Sebenarnya jika kita ingin jujur dan mengakui, hal - hal demikian tidak akan ramai jika satu, kekasih Novia bukan polisi, dua Novia tidak bunuh diri di makam ayahnya. Cerita cerita ketika mengalami masa masa sulit tentang percintaannya tersebar saat Novia telah ditemukan meninggal, ada berbagai macam nama akun yang dianggap sebagai Novia. Semua geram dan berkomentar dengan segala aneka ragam caption, ada yang berniat untuk menjaga image mahasiswa peduli, ada melakukan sebab sedang ramai, ada yang tidak melakukan karena memang tidak paham, bahkan ada juga yang menempatkan Novia dalam barisan marsinah dan kawan kawan lainnya.

Bagi saya, sebenarnya hal itu tidak menyelesaikan apa apa dan tidak menyelesaikan permasalahan, saya meminta sejenak pembaca merenung benar tidak Novia meninggal karena kesalahan kekasihnya? benar tidak Novia depresi karena hamil dan diminta untuk menggugurkan?. Jawabannya benar memang tapi ada yang lebih dari kebenaran itu, diakui atau tidak disadari atau tidak saat kita menemukan seorang kawan atau teman sedang putus cinta berapa persen seh, orang orang yang mendengar ceritanya (orang yang sedang putus atau galau) dan menemaninya? dan berapa persen seh orang orang yang mengejek dan menyepelekan kisah cintanya?.

Saya paham bahwa terkadang itu dilakukan untuk menghibur atau membangkitkan semangat tapi perlu juga kita pahami bahwa yang menurut kita lucu dan benar belum tentu benar dan lucu didepan orang yang sedang patah hati.

Kemudian juga, sadar tidak sadar, diakui ataupun tidak bahwa sebenarnya kisah percintaan, asmara ataupun pacaran yang ada dilingkungan kita sedang tidak sehat?. berapa persen orang orang dikalangan kita yang membiarkan ketidaksehatan hubungan tersebut, berapa persen orang orang disekitar kita yang menganggap hubungan yang tidak sehat itu biasa, (Tidak sehat = Serasa suami istri).

Saat telah hamil, semua menjadi aib tidak boleh ada yang tau, karena nama baik jauh lebih berharga dari pada rasa kemanusiaan (itukan yang sering terjadi), selalu saja menambah masalah dan memperkeruh masalah setidaknya ayolah kita belajar dari slogan pegadaian "menyelesaikan masalah tanpa masalah".

Ketika terjadi seperti yang dialami Novia semua respect, semua berkomentar, semua geram, semua mengecam. Jika polanya terus menerus seperti diatas sampai titik barusan maka akan ada Novia novia lain, akan ada cerita cerita lain akan ada kisah tragis yang lain karena kita tidak mau mengakui dan membuka mata bahwa permasalahan utamanya bukanlah pelecehan seksual, bukanlah kekerasan seksual tapi fakta bahwa seperti itulah lingkungan hubungan dewasa kita, kenyataan bahwa pola pikir dan mindset tentang hal hal buruk yang dianggap biasa dalam "Hubungan/Pacaran" serta respon orang orang sekitar. Singkat saja intinya itu.


*Kader PMII Rayon Al Fanani, Komisariat Unisma

8 comments:

  1. Lalu dimana titik penjalasan terkait judulnya artikel ini. Dari tadi saya membacanya dari atas kebawah tidak menemukan kalimat yg memang itu mengacu bahwa Novia bukan pelecehan seksual. Tentu yg saya dapat dari artikel ini hanya sebatas kalimat yg hanya sebuah kisahnya Novia saja tidak ada kalimat yg mengacu permasalah terkait Novia bukan korban pelecehan seksual. Mungkin itu saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan sebatas korban pelecahan dan kekerasan seksual, kalimat akhir jelas bagi saya

      Delete
    2. Bahwa ada lingkungan, pola pikir dan mindset, serta respon

      Delete
    3. Di sini opini anda lebih cenderung menceritakan atau berisi tentang kisah cinta. Namun hanya di singung sedikit tentang novia yang bukan sebatas korban pelecehan dll. Namun tidak di sertakan argumen yang mendukung judul yang di muat dalam opini.

      Delete
  2. Lebih cocok artikel ini di kasih judul "Antara Novia dan Neizen" atau juga bisa "Novia dan Media" maaf Min kalo komentar saya kurang baik

    ReplyDelete
  3. Tolong untuk media al fanani lain kali bila ada opini seperti ini lebih baik menyertakan nama penulis aslinya biar tulisan nya dapat di pertanggung jawabkan. Ini tulisan siapa? Biar ada kejelasan. Bukan oleh sahabat katanya. Katanya siapa? . Biarkan ada saran dan kritik yang masuk ke penulis untuk kedepanya agar membuat tulisan yang lebih baik lagi dari hari ini. Terima kasih. Salam pergerakan

    ReplyDelete
  4. Buat penulis tolong tata bahasa yang di gunakan di perhatikan. Ada Syarat dn ketentuan dalam penulisan opini yang baik silahkan di baca dan di pahami sebelum eksekusi langsung.

    ReplyDelete