#RUANGPUISI
Sastra Kucing Jalanan
Oleh: Sahabat Asa*
Berjalan dari rumah kerumah
menepi di jalan tak tau arah
mengais dan mengemis makanan di depan pintu2 megah
terkadang singgah beberapa saat karna ku pikir mereka ramah
padahal aku hanya tak sadar yg mereka beri hanya remah remah
sastra kucing jalanan
lapar kurus dan haus
haa mendung sudah tiba
aku harus berteduh sementara
perut kosong dan berbunyi
kakiku mulai bergetar
dingin
kurasa aku tak kuat lagi
mungkin sebentar saja biarkan aku terlelap
gelap
harap besok ada yg meninggalkan tulang di dekat sini
harap besok masih tersisa satu nyawa lagi
yaa aku punya sembilan
tpi mungkin sudah hampir habis di perjalanan
mungkin besok aku harus bersembunyi
setidaknya setelah mati tidak ada yg kususahkan lagi
*Sahabat Asa, Kader PMII Rayon Al Fanani Komisariat Unisma
0 comments:
Post a Comment